SUKACITA TERBESAR



SUKACITA TERBESAR
Matius 5:11-12


Shalom, hari ini kita akan melanjutkan perenungan kita yang masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya. Yakni terambil dari Matius 5:11-12 yang membahas mengenai orang yang menderita oleh sebab kebenaran dan orang-orang seperti inilah yang disebut berbahagia dan mendapat upah dalam Kerajaan Sorga.

Orang percaya yang memilih menderita karena kebenaran dalam ayat ini adalah mereka yang tidak mau berbuat dosa dengan melawan hati nurani mereka. Apapun dalih yang diajukan oleh dunia untuk menggoda, mereka tetap memilih untuk hidup benar dihadapan Allah. Memang pilihan ini adalah pilihan yang sulit tapi Allah telah menyediakan penghiburan bagi orang-orang percaya yang menderita tersebut. Hari ini kita akan melihat janji apa saja yang Tuhan berikan bagi orang percaya yang setia dalam penderitaan:
1). Mereka akan berbahagia, bahagia yang dimaksudkan di sini bukan karena kekayaan yang mereka miliki atau keadaan yang nyaman. Namun karena mereka menyadari bahwa sekalipun mereka menerima segala yang buruk tapi ini merupakan suatu kehormatan. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk memuliakan Kristus dan merasakan anugerah kehadiran Allah.

2). Mereka akan mendapat upah, artinya mereka akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Sorga. Dalam ayat 12 dikatakan bahwa “upahmu besar disorga”, begitu besarnya upah yang disediakan Allah sehingga jauh melebihi kesulitan yang kita alami di dunia. Upah tersebut berada di sorga, di masa mendatang, dan tidak tampak namun aman dan di luar jangkauan bahaya, kecurangan, dan kekerasan. Bahkan ngengat dan karat pun tidak akan menghancurkannya.

Saudara, sebagai orang percaya yang sejati sudah seharusnyalah kita memikirkan perkara-perkara kekal. Dan bukan mengejar hal-hal fana di dunia ini dengan mengorbankan hati nurani kita. Mari kita berlomba untuk mengejar hidup yang benar dihadapan Tuhan sesulit apapun resikonya. -Margaretha Sutanto-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)