KERENDAHAN HATI DAN PERSEMBAHAN


PERSEMBAHAN DAN KERENDAHAN HATI 


 Nats: Kejadian 28:22 à “Dan batu yang kudirikan sebagai tugu  ini akan menjadi rumah Allah.  Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh  kepada-Mu."
 
        Saudara mungkin pernah mendengar pepatah yang mengatakan  “Saudara bisa memberi tanpa kasih, tapi saudara tidak bisa mengasihi tanpa memberi”. Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. Salah satu ekspresi kasih kita kepada Tuhan adalah dengan cara memberi persembahan kepada Tuhan. 
         
        Tradisi memberikan “persembahan kepada Tuhan” merupakan kegiatan yang ada di dalam semua tradisi agama. Bahkan merupakan sebuah tradisi yang usianya seumur dengan  usia umat manusia. Alkitab mencatat bahwa tradisi ini sudah dilakukan sejak Kain dan Habel. Tapi pada umumnya para teolog percaya bahwa Kain dan Habel tidak menciptakan tradisi ini, mereka hanya meneruskan tradisi ini dari ayahnya Adam.  Karena itulah tradisi ini ada dihampir semua agama dengan berbagai makna dan cara. Sayangnya, seringkali orang-orang Kristen memberi makna yang berbeda  dari makna dan prinsip persembahan yang diberikan alkitab.

         Lalu apakah makna dan prinsip persembahan menurut Alkitab ? Tentu ada berbagai makna dan prinsip dari persembahan menurut Alkitab. Namun dalam kesempatan kali ini kita akan melihat satu prisnip penting dalam memberikan persembahan kepada Tuhan yaitu prinsip kerendahan hati. Prinsip ini dibangun diatas kesadaran batin bahwa  “semua yang kita berikan kepada Allah pada dasarnya adalah milik Allah.”  persembahan kita tidak bertujuan membuat Tuhan bertambah kaya,  karena Dia Pemilik segalaNya. Tapi membantu kita menGekpresikan rasa hormat  dan rasa syukur kita dihadapan Allah. Oleh sebab itu, mari kita memberikan persembahan kita dengan penuh kerendahan hati, sehingga persembahan kita menyenangkan hatiNya. Tuhan Yesus memberkati! - Welem Novi-
       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah