DERMAWAN

Dermawan
Matius 5:42


Selamat pagi saudara yang terkasih dalam Tuhan. Puji Tuhan hari ini kita kembali berjumpa dalam program spiritual life, dimana kita akan bersama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Hari ini kita akan merenungkan Firman Tuhan yang terambil dari Matius 5:42. Sudah sangat jelas kita ketahui bahwa sebagai anak Tuhan kita tidak boleh menyakiti sesama. Namun dalam ayat yang kita baca hari ini, Firman Tuhan menegaskan lebih lagi bahkan kita harus berusaha sedapat mungkin untuk berbuat baik kepada sesama kita (bermurah hati). Bagaimana cara untuk kita berbuat baik/bermurah kepada sesama?
1.    Kita harus siap memberi
Dalam ayat 42a dikatakan bahwa “berilah kepada orang yang meminta kepadamu”. Bila kita memiliki kemampuan untuk membantu orang yang meminta kepada kita maka kita harus membantunya. Anggaplah permintaan orang tersebut sebagai kesempatan untuk kita memberikan derma. Saat kita menemui orang yang membutuhkan maka kita harus bersedia memberikannya. Namun perbuatan derma kita harus dilakukan sewajarnya dan jangan sampai kita memberikannya kepada orang yang malas dan tidak layak menerimanya. Kita harus memberikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya dan memang layak menerimanya. Dalam situasi seperti ini kita dituntut harus siap memberi pinjaman tanpa mengharapkan pengembalian dari orang tersebut.

2.    Kita harus siap memberikan pinjaman
Ada saatnya hal ini hampir sama dengan kita melakukan derma kepada orang yang membutuhkan. Tindakan memberikan pinjaman bukan saja meringankan keadaan darurat tetapi juga menuntun orang yang meminjam untuk melakukan pengelolaan lebih baik, ketekunan yang sungguh-sungguh dan kejujuran. Oleh karena itu dalam ayat 42b dikatakan bahwa “janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu”. Menge-nai orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu agar bisa hidup atau untuk berdagang, janganlah menolaknya. Janganlah kita tolak orang-orang yang kita ketahui mempunyai permintaan seperti itu kepadamu, dan jangan mengarang alasan untuk mengusir mereka. Jadilah orang yang mudah ditemui oleh dia yang mau meminjam walaupun ia merasa malu dan kurang percaya diri untuk menyampaikan masalahnya dan meminta pertolongan. Engkau mengetahui baik kebutuhan maupun keinginannya, dan oleh karenanya, tawarkan kebaikan kepadanya. Dalam bagian ini peminjam diharuskan mengembalikan apa yang sudah dia pinjam. Tetapi jika ia benar-benar tidak dapat mengembalikan maka kita harus berkerelaan hati untuk mengikhlaskannya.

Saudara jadi kita dapat menyimpulkan bahwa perintah untuk memberi merupakan hal yang harus kita lakukan sebagai bentuk kasih kita kepada sesama. Dan kerelaan hati walaupun kita rugi. Marilah kita selalu siap siaga dalam berbuat baik, sebab Allah saja selalu siap memberikan berkat melimpah bahkan sebelum kita berseru. Amin

Demikian renungan kita pagi hari ini. Selamat pagi. Selamat beraktifitas. Tuhan Yesus Memberkati.
-DENAL SUTANTO-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan yang Benar

Kebenaran Yang Sejati

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus